Minggu, 27 April 2014

Gores cerita kehidupan

Setiap orang punya cara sendiri menggoreskan cerita dengan pena takdir yang diberikan.
Entah bagaimana caraku menggoreskan dan meniti cerita demi cerita dalam kehidupanku.
Boleh dikatakan tiada keistimewaan yang aku punya. Kekayaan yang kunikmati bukan sepenuhnya milikku jua.
Mengapa Tuhan begitu mengasihiku dan memberi cerita yang begini mengharukan.
Dalam setiap cobaannya ia menyisipkan kebahagiaan-kebahagiaan tak ternominal.
Begitu cintanya Ia padaku sampai menegurku dengan hantaman-hantaman kecil yang selalu harus aku ambil hikmahnya.

Apakah begini yang semua manusia rasakan?
Berpijak untuk menggoreskan sebuah cerita hidup?
Ataukah seharusnya kita hidup untuk mengumpulkan nominal saja?
Atau hidup ini biar saja berjalan datar tanpa cerita di dalamnya?

Jikalau suatu kehidupan manusia hanyalah membayar hutang masa lalu, aku tak berjanji dapat melakukan hal yang lebih baik
Aku percaya semua proses kehidupan selayaknya sebuah buku.
Kau yang mengukir, kau yang pertama membaca.

_28.04.14_