Kamis, 13 Desember 2012

Life Just Go On - Part 2

Some years later ...


Hujan telah membasahi tanah yang kering. Aku suka baunya. Bau tanah yang selalu menyejukkanku entah mengapa. Jika kau bertanya apakah aku masih sama, mungkin akan kujawab dengan kata ‘iya’. Aku masih menyukai novel roman dan semua jenis music, but Cold Play is my Favorite. Masih menyukai rambut lurusku, juga koleksi jam tanganku.
Hey, aku masih menyimpan foto-foto kami :) Bukan suatu kesalahan kan bila aku masih menyimpannya, karena sejauh ini aku masih berharap. Aku tau kini ia telah menemukan seseorang, aku hanya berharap mendapatkan seseorang yang sedikitnya seperti dia. Aku bukan ingin bersamanya lagi, I just wanna find another Rio.. Memang aku telah beberapa kali gagal lagi dan lagi. Bukan, aku bukannya tidak mencoba. Hanya saja rasanya tidak pas. Mungkin belum.Kau tau, rasanya seperti memakai longdress ke pesta bikini. Hanya tidak pas. Ya, sesederhana itu. Seperti puzzle yang salah diletakkan.
Kadang aku menyalahkan diriku yang terlalu kaku. Tapi beginilah aku. Seberapa kuatnya aku berusaha berubah aku akan hancur sendiri,dan selalu memulai dari nol. Ya, kuakui memang ada yang berubah pada diriku. Aku suka menyendiri, memikirkan hal-hal yang kuinginkan dan mengharapkannya jadi nyata. Oh ya, sudah kukatakan jika hubunganku dengan sahabatku kini membaik? Ya, seiring berjalannya waktu akhirnya kami berbaikan. Aku bahagia, bahagia kembali memiliki seorang sahabat sepertinya. Hanya saja ada pikiran-pikiran yang menyiratkan sesalku atas pilihanku dulu. Apa memang benar persahabatan di atas segalanya? Apakah benar keputusanku mengakhiri kisah cintaku hanya untuk tetap bersahabat?
But life just go on. I know life must go on, but it just go on.. Hidup hanya berjalan. Seberapa pun kerasnya aku menunggu, waktu akan terus berjalan.
Hanya berjalan tanpa memandang kesendirianku.
Hanya berlalu dan meninggalkan kenangan-kenangan kecilku.
Hanya mengukir cerita manusia di setiap detiknya.

Life Just Go On - Part 1

Kata orang persahabatan itu nomor satu, sama seperti yang aku pertahankan beberapa bulan belakangan ini. Namaku Jessy, ordinary woman with extraordinary life. Punya cowok kesayangan yang bernama Rio. Hubunganku dengan Rio berjalan memang berjalan sangat lancar. He’s the one for me. Baik, lucu, dan selalu bisa nenangin aku. Tapi yang jadi masalah disini bukan aku dan Rio. Tapi sahabatku Ririn yang sebenarnya adalah mak comblang kami.  Well, ini berawal pada suatu hari dia aku ajak ngedate bareng Rio. Maksud aku ya baik aja nraktir nih upah buat keberhasilannya nemuin aku sama Mr. Right.  Karena hujan rintik-rintik gimana gitu ya akhirnya kita bawa mobil aja bareng-bareng. Fiuhh nggak bisa mesra-mesraan sama kakang Rio, but it’s Oke, for You,Rin..
Pendeknya pas lagi ngantre tiket (maunya nonton aja, habis itu makan), dianya ngelamun-ngelamun gitu, ngeliatin kakang aku terus. Ini sedihnya tingkat Dewa, jd jangan ketawa..
     “Kenapa,Rin? Ada yang salah? Kok bengong??” tanyaku sambil ngambil duit bayar minuman. Maklum, si kakang yang antre tiket, kita berdua yang beli cemilannya.
     “Eh,, eng.. mm..enggak kok, nggak ada apa-apa” katanya tergagap. Taruhan banyak dia lagi ada masalah, itu matanya aja berkaca-kaca gitu. In case emang sahabatku ini agak cengeng dikit, bukan cengeng, ya agak perasaaaa banget gitu, sensitiflah.
     “hey, I know you… What’s going on?” aku membujuknya. Sebenernya saat-saat gini aku paling sebel sama dia, tapi at all Cuma dia temen curhat aku selama ini, nyelametin aku dalam beberapa masalah. Pas putus sama pacar pertama misalnya. She safe me :) .. Pas prom night jaman SMA juga, aku yang males dating gara-gara ga pede (ga punya baju baru) akhirnya di make over sama dia. Pokoknya aku jadi sehidup semati udah kayak saudara.
     “Nothing...” katanya sambil tersenyum tipis.
Sebenarnya hari itulah terakhir kalinya aku berbincang dengannya. Karena malam harinya Ririn mengakui bahwa ia menyukai Rio sejak lama. Aku marah, ya tentu saja aku marah. Sudah hukumya kalo mak comblang itu nggak boleh jatuh cinta sama mangsanya. Walaupun memang banyak terjadi, tapi lain masalahnya kalau ternyata so comblangan saling mencintai kan??
Hari-hari mulai berat bagiku. Aku memutuskan hubunganku dengan Rio. Hubunganku dengan Ririn pun tidak bisa dibilang baik. Sometimes we smile , tapi kebanyakan pura-pura nggak liat. I can’t believe jadi begini akhirnya. Mr.Right terlepas, sahabatpun tak ada. Tapi kita tetep harus move on kan?
Apapun keputusan yang ku ambil waktu tetap kan berjalan bukan??

Minggu, 09 Desember 2012

Missing something


December 6, 2012
Book shop and cafetaria

I love being here..
Enjoyed my food and drink while look at passing car infront of me.
Also noisy fan behind me.

I love stay here alone. It doesn't mean that I'm lonely if I'm alone..
I just love this situation.
This Atmosphere...
This feeling..
And a lot of things in my mind...
It just like refresh me as a computer. Hold your mouse, click the the right and choose refresh.. Yepp, it already refresh me.

I usually think about things that can't be happen..
Imagine things that are not possible..
Longing for something that I don't know..
Maybe I miss you, The old you
Not an anger man :)
Maybe I miss the boy that pick me home from school :)
Or the boy who gave me a big piggy doll..
Actually I miss being teenager..