Sebuah pagi tidak selalu dihadiahkan dengan cara yang manis.
Seperti pagi itu, yang sedikit pahit.
aku anggap ini hanyalah sebuah warna hitam yang akan kuhapus dengan warna lainnya.
Jadi seperti mimpi yang menjadi kenyataan, aku menikmati kopi pagiku bersama para sahabat.
Pinggiran pantai dengan pohon peneduh yang menjadi langit pagi itu.
kubiarkan pikirku menerawang lauh, kubiarkan ia bebas berlari.
Mengejar mimpi-mimpi yang nampak di ujung ombak yang menerpa pembatas pantai.
Surga mungkin jauh lebih indah.
Tapi cukup kubiarkan anggapan bahwa ini adalah suatu mimpi yang Ia wujudkan.
Tuhan itu tak pernah tidur. Dan aku yakin Ia akan selalu menyayangiku. ..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar