Senin, 26 Desember 2011

No reason

The reason why I love you is because I just find my self cannot find the reason why...
New moment, new life, new people.
Last night we droped your parents to the airport because they will spend a new year holiday in Makasar.
We enjoyed the view in Kuta on the way back home.
the lights,  the guest, the night, and of course the traffic jam.
I like when you say that "Kuta is beautiful, like Malioboro"
hahaha... You remember that, right?
The moment that I  wrote before, the moment when the love just come fast before we realize that.
I never expect too much.
I love the way we spend the moment.
Although you always busy with your game when I make our son sleep.
Although you angry so fast and smile after that, kidding me and always make me smile.
You know, I love you yesterday, today and I hope always love you tomorrow, next tomorrow and next next next.
I hope you too.
so, because of too many reason and i cant tell what, i just say that I have no reason to love you...

Rabu, 21 Desember 2011

lihat aku, sebentar saja...

Terik matahari masih menusuk-nusuk kulitku. Aku membenahi posisi berdiriku. Sudah hampir se-jam kami berbaris di lapangan rumput ini. Ini hari senin, para siswa memang mengikuti upacara bendera di hari senin. Sedikit berbeda dari biasanya, hari ini aku memaksa berbaris pada barisan belakang. Tubuhku yang sama sekali tidak tinggi mengharuskanku berbaris di depan, namun kali ini aku ingin di sini saja. Berdiri pada deretan belakang sambil menikmati rasa yang sedang terjadi.
Kau berdiri di sana. Beberapa baris di depanku. Terkadang kau saling bercanda dengan temanmu, walau upacara sedang berlangsung. Aku tidak tau mulai kapan aku menyukaimu.
Aku teringat mimpi malam itu. Kita jalan berdua, kau tersenyum padaku. Senyum khas-mu....
Lalu kau bilang "Tak usah perdulikan semua"
Aku menyisakan setitik air mata saat terbangun keesokan harinya.
Bukan, bukan aku berharap kau menyukaiku. Aku hanya ingin kau melihatku.
Sini, sebelah sini...
Lihat aku, sebentar saja.. Aku hanya akan tersenyum, aku takkan mengganggumu..
Aku juga takkan berharap lebih..



Selasa, 06 Desember 2011

ATTENTION!!!! Curhat di Blog itu HALAL.

Tau nggak kenapa saya memilih memilih menuliskan cerita-cerita dan moment-moment berharga di blog ini?
Saya benar-benar menghargai setiap moment yang pernah terjadi dalam hidup saya. Jadi kenapa kita harus membuangnya begitu saja? Melupakan itu sama dengan membuang satu buku kenangan yang berharga. Kita tak pernah tau apa yang akan terjadi nanti dan ketika kita "lupa" kita tak kan bisa mengingat hal yang kita cari...
Nah, kalo ada blog kan enak. Jadi tulis saja moment-moment yang kita suka, yang begitu berharga... Jadi ketika membacanya lagi, kita akan menemukan senyum-senyum kecil yang menghiasi bibir kita.

Curhat di blog itu halal total. daripada galau-galauan di facebook, twitter dan bbm, lebih baik kita berkisah di blog saja. kalau tak ingin baca ya jangan, kalo ingin baca ya monggo... Jadi blog tak selalu menuhin wall orang-orang yang tidak menyukainya. Cuma yang ingin buka aja ya buka... No Recent Update deh...

Blog ini isinya tak sekedar cerita-cerita karangan belaka. Ada yang beneran juga, tapi saya nggak mau nyebutin yang mana. Soalnya ada beberapa yang fiktif saya kemas seperti sungguhan..
Well,, makasi buat yang pada baca blog ini,,, Leave comment dong sesekali.. Jangan cuma di baca aja...

kalo mau saya kasih hadiah satu cerita buat yang komen deh... walaupun amatir tirr harus tetep PEDE.
Selamat membaca lagi..

Cinta datang cinta pergi, marah datang pasti pergi juga akhirnya. Kehidupan kita seperti roda, kadang di atas kadang di bawah. Hal ini telah banyak dikemukakan di berbagai media. Tapi aku baru membaca di salah satu novel yang mengatakan bahwa "kehidupan itu seperti coklat" kita tak pernah tau apa yang kita cari dalam kenikmatannya.
_remember when_


Awal semester pada akhir tahun studi...

Kabarnya ia baru jadian dengan anak kelas satu baru. Oh ya?Baguslah... berarti ia tak kan mengejar-ngejarku lagi dan bisa menjadi "pure friend". Bagus kan? Iya memang bagus. Sempurna..
       "kakak mantannya ya?" tanyanya ketika kami bertemu
       "Hahaha...iya, udah lama banget.." jawabku ceria. CERIA ya...
Cantik. Cewek baik-baik. Putih. Okelah... So much better than me. Tak ada alasan untuk cemburu atau iri. (Atau tak ada alasan untuk tidak cemburu atau iri?)
Aku tak pernah terlalu tau siapa pacar-pacar mantanku yang satu ini. Dulu saat kami masih kelas 2 ia sempat dekat dengan salah satu teman sekelasnya, tapi kabarnya hanya dekat. jadi aku tenang saja dan masih merasa menang karena dulu aku punya pacar yang baik-baik. Tapi lain ceritanya kalau pacarnya sekarang seperti ini. Kulit putih, rambut rebonding dengan tahi lalat yang mirip sekali dengannya. kalau dibandingkan denganku aku cuma cewek pendek, montok, dengan potongan rambut bob yang ujungnya keluar-keluar. Ya saat itu rambutku potong bob dan  aku tipikal orang yang cenderung suka mengubah-ubah gaya rambut.

Cukup kaget beberapa bulan kemudian aku mendengarnya berkelahi di kantin.
      "siapa siapa ??? " aku bertanya pada teman sekelasku yang baru saja datang dari sana.
      "itu anak kelas sebelah, siapa sih namanya... sama anak kelas satu "
Yap. Tak lain tak disangka, ia berantem karena cewek itu. Yaampun, beruntungnya wanita itu sampai diperebutkan begitu. Aku melengos di kursiku. Ah.. aku kapan ya direbut-rebut begitu... 
Apakah suatu kebanggaan ketika seorang lelaki rela jotos-jotosan hanya karena seorang wanita? lalu apakan si wanita juga akan bangga?
Aku baru tahu kalau ia sudah putus dengan cewek itu dan sudah pacaran lagi dengan si kelas satu. Yaampun, memang begitu kan kalau kita SMA? Aku bahkan belum pernah pacaran lebih dari dua bulan. Rata-rata belakangan ini aku pacaran hanya sebulan putus. Yang pertama karena ternyata aku cuma selingkuhan, yang kedua bosen bla bla bla... 
Aku tau ia sangat menyukai wanita ini. Diantara semua mantannya cuma wanita ini paling tak mau dibicarakan. Kenapa juga harus sewot. Toh aku juga bukan siapa-siapa..
Kadang aku berharap semoga masih ada tempat untukku.. Namun rasanya sangat baik sekali bila kami hanya berteman seperti sekarang. Dulu kami memang pacaran dan sering PDKT-an. Tapi sering "musuhan" kalau endingnya kurang bagus... Tapi kalau begini saja aku lebih senang. Mungkin memang takdir kami tidak bersama sebagai pasangan. Atau ada takdir lain yang tak pernah kita tau?

Kemudian ia mulai mengirimi sms-sms karakter lucu dan kubalas dengan karakter yang lebih lucu lagi (belum ada BBM waktu itu). kami saling berbalas sampai aku yang kalah karena kehabisan sms karakter. Mungkin itu awal kedekatan kami lagi...


Kamis, 01 Desember 2011

Abisaka kami...

 Ketika ia lahir, ia menangis..
Akupun ikut menangis karena bahagia
Ia begitu sempurna
Makhluk mungil tanpa dosa
Menggeliat mesra dalam pelukku
Mata yang sipit
Seperti ayahnya
Dengan bibir tipis sepertiku
Kami memberinya nama Abisaka Putra

"Abi..." panggilku
"mamakkkk.." sahutnya lantang.
"Coba bilang papa" kataku
"Bapaaakkkk" katanya
Okelah...
Panggil mamak sama bapak saja :)