Selasa, 06 Desember 2011

Cinta datang cinta pergi, marah datang pasti pergi juga akhirnya. Kehidupan kita seperti roda, kadang di atas kadang di bawah. Hal ini telah banyak dikemukakan di berbagai media. Tapi aku baru membaca di salah satu novel yang mengatakan bahwa "kehidupan itu seperti coklat" kita tak pernah tau apa yang kita cari dalam kenikmatannya.
_remember when_


Awal semester pada akhir tahun studi...

Kabarnya ia baru jadian dengan anak kelas satu baru. Oh ya?Baguslah... berarti ia tak kan mengejar-ngejarku lagi dan bisa menjadi "pure friend". Bagus kan? Iya memang bagus. Sempurna..
       "kakak mantannya ya?" tanyanya ketika kami bertemu
       "Hahaha...iya, udah lama banget.." jawabku ceria. CERIA ya...
Cantik. Cewek baik-baik. Putih. Okelah... So much better than me. Tak ada alasan untuk cemburu atau iri. (Atau tak ada alasan untuk tidak cemburu atau iri?)
Aku tak pernah terlalu tau siapa pacar-pacar mantanku yang satu ini. Dulu saat kami masih kelas 2 ia sempat dekat dengan salah satu teman sekelasnya, tapi kabarnya hanya dekat. jadi aku tenang saja dan masih merasa menang karena dulu aku punya pacar yang baik-baik. Tapi lain ceritanya kalau pacarnya sekarang seperti ini. Kulit putih, rambut rebonding dengan tahi lalat yang mirip sekali dengannya. kalau dibandingkan denganku aku cuma cewek pendek, montok, dengan potongan rambut bob yang ujungnya keluar-keluar. Ya saat itu rambutku potong bob dan  aku tipikal orang yang cenderung suka mengubah-ubah gaya rambut.

Cukup kaget beberapa bulan kemudian aku mendengarnya berkelahi di kantin.
      "siapa siapa ??? " aku bertanya pada teman sekelasku yang baru saja datang dari sana.
      "itu anak kelas sebelah, siapa sih namanya... sama anak kelas satu "
Yap. Tak lain tak disangka, ia berantem karena cewek itu. Yaampun, beruntungnya wanita itu sampai diperebutkan begitu. Aku melengos di kursiku. Ah.. aku kapan ya direbut-rebut begitu... 
Apakah suatu kebanggaan ketika seorang lelaki rela jotos-jotosan hanya karena seorang wanita? lalu apakan si wanita juga akan bangga?
Aku baru tahu kalau ia sudah putus dengan cewek itu dan sudah pacaran lagi dengan si kelas satu. Yaampun, memang begitu kan kalau kita SMA? Aku bahkan belum pernah pacaran lebih dari dua bulan. Rata-rata belakangan ini aku pacaran hanya sebulan putus. Yang pertama karena ternyata aku cuma selingkuhan, yang kedua bosen bla bla bla... 
Aku tau ia sangat menyukai wanita ini. Diantara semua mantannya cuma wanita ini paling tak mau dibicarakan. Kenapa juga harus sewot. Toh aku juga bukan siapa-siapa..
Kadang aku berharap semoga masih ada tempat untukku.. Namun rasanya sangat baik sekali bila kami hanya berteman seperti sekarang. Dulu kami memang pacaran dan sering PDKT-an. Tapi sering "musuhan" kalau endingnya kurang bagus... Tapi kalau begini saja aku lebih senang. Mungkin memang takdir kami tidak bersama sebagai pasangan. Atau ada takdir lain yang tak pernah kita tau?

Kemudian ia mulai mengirimi sms-sms karakter lucu dan kubalas dengan karakter yang lebih lucu lagi (belum ada BBM waktu itu). kami saling berbalas sampai aku yang kalah karena kehabisan sms karakter. Mungkin itu awal kedekatan kami lagi...


Tidak ada komentar: