Selasa, 28 Februari 2012

Tentang Perpisahan dan Ketiadaan

       Langit tengah mendung. Aku masih berada di sela-sela kerumunan orang yang akan menghantarkan jenazah ke pemakaman. Wadah (Semacam sarana yang digunakan umat hindu untuk menaruh jenazah, bentuknya seperti rumah kecil) telah siap diberangkatkan. Rentetan sarana pengiring pun telah menunggu, diiringi gamelan yang membuat suasana semakin memilukan. Aku masih ingat beberapa minggu lalu aku sangat terkejut mendengar kabar yang mereka sampaikan. Sahabatku telah tiada...
Entah bagaimana perasaanku saat itu, aku memang sangat terpukul. Ia begitu manis, dan lebih disayangkan lagi ia sedang mengandung delapan bulan.
Aku tak tau bagaimana perasaan suami dan keluarganya. Bukankah mereka seharusnya akan bahagia karena akan kehadiran malaikat kecil di tengah-tengah mereka?
Aku tak pernah mengerti rencana Tuhan, mengapa harus mengambil dua makhluk manis dari bumi ini, bahkan yang satunya belum sempat merasakan dunia.

      "Langitpun menangis.." tulisku dalam status messengerku.

Ya, rintikan hujan yang mulai turun seolah menandakan bahwa langit ikut berduka atas kepergiannya.
Aku selalu mencoba untuk tersenyum. Berkali-kali aku menyinggungkan senyum yang selalu menambah segurat luka di hatiku. Aku menangis diam-diam tiap malam. Aku selalu mencoba tegar walaupun sulit rasanya menerima kenyataan ini. Beberapa kali ia menemuiku dalam mimpiku. Aku bahagia, dari banyak orang yang ia kenal aku termasuk salah satu orang yang ia sayangi. Ia sangat manis, kala itu dia tersenyum padaku dan mengatakan bahwa ia telah menemukan seorang teman. Ingin rasanya aku bertanya tentang kebahagiaan. Juga tentang bagaimana rasanya meninggalkan begitu banyaknya orang yang menyayanginya...

Begitulah jalan kehidupan. Kita takkan pernah dapat menebak apa rencana Tuhan akan hidup kita. Aku selalu berpikir bahwa semua akan indah ketika kita menemukan seseorang yang kita cintai, hidup bahagia dengan keluarga yang menyayangi kita.
Aku tak pernah membayangkan akan sebegini sakitnya ketika perpisahan itu hadir karena ketiadaan. Tak pernah menyadari bahwa sakitnya perpisahan akan seburuk ini ketika kita sedang ditengah kebahagiaan.

Goodbye dear...
Kami semua akan selalu menyanyangimu
Kau akan selalu jadi malaikat di hatiku :)
Selamat jalan Ayu...



NB : Dedicated to Ari Sintya who inspired this story... Semoga dia tenang di sisi-Nya

Kamis, 16 Februari 2012

Butterflies after the rain

Kadang aku membenci hujan.
Tapi ada kalanya aku sangat menyukai hujan.
Satu hal yang membuatku terkesan pada hujan, kau tau mengapa?
Karena aku sering melihat kupu-kupu setelah hujan.
Mareka berterbangan di sekitar rumput liar.
Pertama kali aku melihatnya dekat pekarangan rumahku.
Kala itu hujan baru saja berhenti dan aku harus membersihkan pekarangan sebelum hujan datang lagi.
Disanalah aku melihat mereka. Sepasang kupu-kupu kuning menari liar saling mengejar.
hal pertama yang terpikir olehku adalah "bahagianya menjadi kupu-kupu. Bebas terbang sesuka mereka"
Esoknya hujan lagi. Memang kala itu musim hujan
Lagi-lagi aku menemukan sepasang kupu-kupu yang (kali ini) berwarna putih.
taukah apa yang membuatku iri?
Mereka tercipta berpasangan...
Terlihat sangat bahagia.
Beberapa hari berlalu tanpa hujan dan aku jarang melihat kupu-kupu lagi.
Namun hari itu...
Ketika kala hujan itu berhenti aku melihat kupu-kupu lagi. Kali ini yang ketiga kalinya. Memang tak setiap habis hujan aku melihat mereka, ini hanya hal kebetulan yang kuanggap sebagai takdir.
Ada yang bertanya,
" Bukannya setelah hujan kita melihat pelangi? lalu apa hubungannya dengan kupu-kupu"
Ya begitulah hidup, setiap orang memiliki persepsi berbeda
Tiap orang punya  kenangan masing-masing.
Ketika kau menyukai pelangi setelah hujan, aku mungkin lebih menyukai kupu-kupu yang kerap kulihat setelah hujan.
Berbeda kan?
Ya mungkin begitulah.
Kita berbeda, semua orang berbeda..
Kita selalu akan punya jalan kita sendiri dalam suatu kehidupan.



Senin, 13 Februari 2012

Bertukar saat VALENTINE

Saat itu hari valentine, 14 Februari. Aku masih duduk di bangku kelas 3 SMP, sama seperti saudariku. Kami memang bukan orang populer, tapi memang ada beberapa orang yang naksir kami. Entah mereka memang benar-benar suka salah satu dari kami ataupun hanya melilih satu (karena dianggap "sama saja") kami benar-benar tidak tau. Tapi memang biasanya kami memiliki jatahnya sendiri-sendiri.
Entah itu hukum alam atau bagaimana, kami pun belum menemukan jawabannya.
Kami sama-sama belum punya pacar. Mungkin karena memang belum ada yang cocok atau terlalu banyak yang naksir. Hahahahha.... namanya juga anak SMP, suka sama banyak orang itu biasa.
Seingatku saat itu saudariku lebih populer ketimbang aku. Beberapa cowok memberikan dia bunga dan cokelat. Nah, saat itulah waktu salah satu cowok dari sekolah tetangga datang ke sekolah kami mau memberikan coklat. Aku tak mengenal cowok itu karena beberapa hari sebelumnya aku sempat sakit dan tidak masuk sekolah. Katanya kala itulah dia berkenalan. Aku lupa siapa namanya.
Jadi, cowok itu datang ketika saudariku menunggu cowok yang lain yang juga akan memberikan cokelat, teman sekelas kami kalau tidak salah.
Yapp begitulah, karena alasan "nggak enak" sama orang itu jadilah aku yang dipaksa untuk menerima coklat itu.
"Kalo dia nembak gimana?" rasanya aku sempat bertanya demikian
"Ya udah tolak aja, aku juga baru kenal dan ketemu sekali" saudariku menjawab demikian. Lupa persisnya bagaimana tapi memang intinya begitu.
Lalu berjalanlah aku menuju cowok itu yang kebetulan tidak tau kami kembar.
Sumpah mati ini pertama kalinya menyamar sebagai orang lain (walaupun muka sama) dan aku tak bisa menahan senyumku. Aku bukan orang yang pandai berakting, seriuss....
 Aku menerima coklatnya, dan memang seperti dugaan si cowok itu nembak dan aku tolak dengan kalimat "maaf yaa...."
Yaampun,, sungguh deh rasanya jahat sekali. Tapi gimana lagi, namanya juga anak SMP, situasi kepepet juga nihh..
Hahahahah... kalau mengingat-ingat lagi pasti bikin senyum-senyun sendiri.
Tak apalah ya, secara saat itu aku juga lagi sepi penggemar.
Uppssss.... kayaknya aku dapet satu valentine gift kok (membela diri biar tetep keliatan populer).
Kalo dipikir-pikir lucu juga ya bertukar-tukar begitu...
Kalau sekarang coba lagi ada yang tau nggak ya?
hahahah,,, makanya hati-hati sama orang kembar :p







Sabtu, 11 Februari 2012

The reason to cry

Apakah setiap tangis harus beralasan?
Menurutku iya. Terkadang kita merasa sangat lelah. lelah sekali sampai-sampai saraf otakpun ikut lelah untuk berpikir.
Saat itu mungkin terlalu banyak alasan  untuk menangis. Sangat ingin rasanya menangis. Namun apa daya justru air mata tak kunjung datang. Rasanya pasti sesak.
namun terkadang terlalu banyak alasan untuk memangis justru membuat kita gagal menangis.
Lucu juga ya bahasanya, gagal menangis.
Hmm...
Bagaimana ya, adakalanya kita hanya butuh satu saja alasan untuk menangis.
Terlalu banyak alasan akan membuatnya sangat rumit.
Ada orang yang berkata bahwa jodoh itu bukan karena nasib, Tapi kita yang menentukan.
Kalau nasib, complicated namanya.
Rumit...
Apakah sebegitu rumitnya masalah nasib? keberuntungan dan takdir...
Kembali pada alasan untuk menangis.
Ketika terlalu banyak alasan dan membutmu tak menangis, kau pasti akan mencari-cari alasan untuk membuatnya menangis... Biar lega katanya.
Mungkin tak semua orang berpikiran sama denganku. Mungkin pikiran ini hanya dimiliki oleh orang-orang lemah yang selalu berpura-pura bahwa dirinya kuat.
Orang-orang yang selalu bersembunyi dibalik topeng ceria.
hahaha...
memang manusiawi namanya bila tak pernah puas.
hanya bisa mencoba puas...
Mencoba...mencoba...mencoba, hingga lelah.
Mungkin ini hanya lelah. Lelah karena tak pernah menang.
bagaimana kalau itu saja dijadikan alasan untuk menangis?
Karena lelah.
Iya bisa saja, pikiran yang sangat lelah membuat koordinasi saraf otak dan mata melemah sehingga harus mata kelelahan dan mengeluarkan cairan.
Lagi-lagi berhalusinasi..
belakangan ini aku memang terlalu banyak bermimpi. Mungkin itu yang membuatku jatuh terlalu keras. Tapi seperti kataku dulu... That's Life...


NB : I Wrote this after read last post on ayuwahyundari.blogspot.com & raheka.blogspot.com