Sabtu, 12 Mei 2012

Persahabatan Sebatang Rokok

Kami duduk berhadapan. Kakinya berselonjor pada kursi teras yang tampak kekecilan untuknya. Kakinya sedikit menggantung. Aku duduk memeluk lutut  beberapa langkah darinya. Kami bermain dengan pikiran kami masing-masing, setelah beberapa saat lalu berbicara tentang kehidupan. Berawal dari perbincangan bertopik ringan seputar pekerjaan dan impian, kemudian semakin memberat hingga membuat kening sedikit berkerut.
Ia mengeluarkan sebatang rokoknya, menyulutnya dan menghisapnya perlahan.
Tiba-tiba aku ingin tahu bagaimana rasanya.
"Kenapa orang suka merokok?"tanyaku
"Ya karena sudah biasa. Rokok mengandung kandungan nikotin, seperti narkoba, tapi dosisnya rendah. Bisa buat tenang" katanya.
"Coba sekali ya?"pintaku
"Ah, jangan..." ia terdiam. Melamun sebentar kemudian menyodorkan rokoknya.
Aku pernah mengarang cerita tentang "sensasi sebuah hisapan" tanpa pernah mencoba. Suatu pembuktian akan sangat baik tentunya.
Aku menghisapnya perlahan. Tentunya tanpa memasukkannnya ke paru-paruku. You know, hisap, hembuskan.. Ya semacam memberinya ruang singgah sebentar di mulutku.
Aku benar-benar hanya merasakan asap dan gosong. Itu kesimpulanku. Titik.
Ia menertawakanku yang meludah sesaat kemudian.
Kami tertawa.
Sebatang rokok sore itu, bernyanyi tentang rindu dan bermimpi tentang masa depan. Dengan sahabat dalam hidup. Terima kasih telah menjadi temanku sore itu :).
Menjadi temanku di tahun-tahun sebelumnya...

Juga tahun mendatang...



Tidak ada komentar: