Rabu, 30 November 2011

HOT HOT HOT BALI ...

Pagi ini saya berangkat ke kantor kurang lebih pukul 07.50 wita. Artinya cuma punya waktu 10 menit agar sampai kantor tepat pukul 08.00 wita. Kantor yang jaraknya tidak terlalu jauh membuat saya tidak terlalu khawatir dengan waktu. Namun saya tidak mengestimasi kemacetan yang terjadi nantinya. Benar saja, Jalan Gatot Subroto Barat pagi in sangat padat merayap. Bagaimana tidak, ratusan mobil saling antre dengan iringan motor yang menyelip diantaranya mencoba untuk menyalip. Waduh,,,untung saja saya naik motor, bisa ikutan nyelip-nyelip juga. Bukan itu saja, yang lebih tidak meng-enakkan adalah udara pagi ini. PANASSSSS.......
Saya sangat yakin ini baru pukul delapan pagi. Tapi panasnya ini serasa seperti tepat pukul 12.00 siang.
Bali oh Bali....
Semakin hari semakin padat. Semakin hari semakin panas...
Sebenarnya ini akibat pemanasan global dan efek rumah kaca. Padahal beberapa tahun lalu (waktu saya SMP) pernah membaca karya tulis tentang efek rumah kaca yang diakibatkan oleh freon AC. Waktu itu benar-benar tidak terbayang banwa efek itu benar-benar akan saya rasakan. Karya tulis itu, entah apa judulnya, mengatakan bahwa freon dari AC dan Kulkas itu akan merusak salah satu lapisan dari atmosfir sehingga sinar matahari dapat langsung masuk ke Bumi dan menimbulkan efek rumah kaca. Lebih lengkap cari di Google aja ya.
Balik lagi deh ke panasnya Sang Bali..
Kalau boleh saya bilang " Bali is a small Jakarta"
Dimana-mana macet dan udara semakin panas. Pernah saya melewati Jalan Imam Bonjol menuju Sunset Road tanpa satu jengkalpun jalannya lancar. Macet total yang menghabiskan waktu hampir 2 jam.  DUA JAM!!!!!!!!!!!!!!!! Hanya lewat Imam Bonjol!!!!!!!!!!
Bagaimana ya Bali 10 tahun lagi?? 
Bali is Hot, baby...
Hot Place with Hot People.
Hahaha...
Jangan salahkan deh kalau orang Bali lama-lama pake bikini kayak bule-bule. Panasnya kayak begini, pake bikini aja biar adem kali ya....

Minggu, 27 November 2011

Suatu Malam di Malioboro

Akhir Desember 2005

Aku mempererat pegangan tanganku. Nyaman rasanya menyusuri sepanjang jalan Malioboro malam ini. Menikmati keindahan malam Kota Jogja dengan berbagai jenis souvenir batik yang dibuat sedemikian rupa indahnya. 'Malam ini hangat' pikirku. Mungkin udara Kota Jogja memang sedang hangat karena begitu banyak orang yang datang kesini. Atau pria ini yang membuatku merasa hangat. Ah... lagi-lagi. Ini hanyalah sementara saja bukan? Toh aku masih punya pacar di Bali yang menungguku. Yang aku sayangi. Paling tidak yang seharusnya aku sayangi.
Masih kesal sebenarnya siang tadi si "pria ini" mengumbar-umbar nama pacarku di dalam bus. Arrggghhh... pokoknya aku kesal. Aku marah. Juga saat ia berpose-pose dengan wanita itu saat kami di tempat pembuatan perak. Lucu juga kenapa harus marah karena toh ia bukan siapa-siapa. Dan lebih lucu lagi kami sedang berdua. Dan berpegangan tangan. Aku sendiri lupa bagaimana tangannya bisa meraih tanganku, atau mungkin saja aku yang tanpa sadar meraih tangannya. Yang jelas aku sekarang tidak sedang berpikir. Sama sekali tidak memikirkan apa-apa. Ya, kecuali kejadian siang tadi.
Kami sedang memilih-milih oleh-oleh untuk keluarga kami asing-masing ketika aku merasakan seseorang memperhatikan kami. Aku melepas peganganku, berpura-pura memilih koleksi daster-daster batik yang ada di sampingku. Sial, ketahuan juga akhirnya. Saudariku memergokiku sedang jalan berdua dengan 'si pria'. Aku memang pernah pacaran dengan pria ini dan putus hanya dalam sebulan. Aku juga pernah PDKT beberapa kali namun gagal. Dan yang parah justru aku dekat lagi disaat aku punya pacar. Aku tau itu yang membuat saudariku sedikit mendelik dan kaget. 
Kami berlalu. Aku sendiri tak yakin kapan aku mulai menyukai pria ini lagi. Mungkin karena kami duduk bersama dalam perjalan study tour ini. Atau karena boneka babi pink besar yang ia berikan di hotel malam itu? Atau juga karena aku tertidur di pundaknya hampir sepanjang perjalanan?Entahlah. Aku akan menyelesaikan urusanku dengan pacarku sesampainya di Bali. Aku mencintai pria ini. Itu saja, tak lebih.


Rabu, 16 November 2011

Because Of You

 
 
I will not make the same mistakes that you did
I will not let myself cause my heart so much misery
I will not break the way you did
You fell so hard
I've learned the hard way, to never let it get that far

Because of you
I never stray too far from the sidewalk
Because of you
I learned to play on the safe side
So I don't get hurt
Because of you
I find it hard to trust
Not only me, but everyone around me
Because of you
I am afraid

I lose my way
And it's not too long before you point it out
I cannot cry
Because I know that's weakness in your eyes
I'm forced to fake a smile, a laugh
Every day of my life
My heart can't possibly break
When it wasn't even whole to start with

Because of you
I never stray too far from the sidewalk
Because of you
I learned to play on the safe side
So I don't get hurt
Because of you
I find it hard to trust
Not only me, but everyone around me
Because of you
I am afraid

I watched you die
I heard you cry
Every night in your sleep
I was so young
You should have known better than to lean on me
You never thought of anyone else
You just saw your pain
And now I cry
In the middle of the night
For the same damn thing

Because of you
I never stray too far from the sidewalk
Because of you
I learned to play on the safe side
So I don't get hurt
Because of you
I tried my hardest just to forget everything
Because of you
I don't know how to let anyone else in
Because of you
I'm ashamed of my life because it's empty
Because of you
I am afraid

Because of you
Because of you

Selasa, 08 November 2011

Bukan Model Beneran

        Cewek mana sih yang nggak narsis? Bukan cewek ya kalo nggak narsis, sealim-alimnya cewek pasti deh pernah senyum-senyun sendiri di depan kaca, atau ngerapihin rambut pas ada gebetan? Sesuatu banget.
       Jadi ceritanya sabtu lalu kami (aku dan kembaranku) balapan bbm-in si Komet buat foto session. Kebetulan juga dia lagi belajar-belajar fotografi dan dengan sangat senang hati, kami yang suka narsis ini mau banget kalo difoto alias jadi modelnya. Mulai jam 03.00 pm kami mulai siap-siap deh pilih-pilih baju yang rada serasi buat berdua, soalnya jm 04.00 pm biar udah go to location.
on the way location, nice shoot brother :)
         Sampai lokasi kita dipalakin duit 200ribu sama petugas, padahal ga ada tuh tulisan kalo mau foto-foto harus kena charge. Walau rada sebel juga sama si petugas akhirnya melayang juga 50 ribu akibat negoisasi, daripada bertengkar sama petugas. yapp.. lalu mulailah kita foto-foto.. Ups ga lupa moles bedak sama lipstick dikit biar ga berminyak, hehehe...
lupa bawa kaca, BB pun jadi
 Akhirnya foto session dimulai..... Action!!!!!!!!!!!!!

nice pose nih...

It's my super favorite shoot :)
nice smile, sist.


 Diakhiri dengan pengambilan gambar ini....ohh sesuatu banget nih...

nekat tiduran buat ambil this beautiful picture

       Finally, setelah ditelponin orang rumah kita balik pulang deh,,, Tinggal tunggu hasil editan mas fotografer yang udah dipesenin "jangan di tag ke FB". Maluuuuu.... Kita kan bukan model.Eh ternyata, di tag juga, gpp sih, semuanya bagus-bagus, cuma judul albumnya itu lohh 'WITH MODEL'. Kita kan model-modelan aja, Bukan Model Beneran.....


NB: Big Thanks to Yuditia Mendra, Sang Fotografer. 
    Juga buat my lovely twins sister who always make me feel 
    like single. hahahahaha....
       

Senin, 07 November 2011

Sebuah kemenangan

Hujan lagi... Kelabu. Aku pernah berbicara tentang hujan dan suasana sendu yang dihadirkannya. Aku juga pernah bertanya mengapa hujan dapat sedahsyat ini mempengaruhiku. Dan aku masih saja belum menemukan jawabannya.
Apa mungkin di kehidupan lalu aku memiliki kenangan pahit tentang hujan? Aku rindu... Hujan ini membuat aku rindu. Entah rindu pada apa, atau rindu pada siapa. 
Langit terlihat gelap berselimutkan awan hitam. Rintik kemudian berubah menjadi semakin deras. Kami terlalu asyik dengan pembicaraan dan perselisilan kecil saat itu. Saling berebut telepon genggam sampai truk hijau besar itu berada sangat dekat di depan kami. Ia dengan cepat memutar setir menghindari wajah truk yang nyaris saja mencium bibir mobil sedan kami.
Kami mungkin sangat beruntung saat itu bukan jurang di samping kami. Sangat beruntung masih tersisa ruang kecil untuk kami menghindar. Kami terdiam. Saling memandang. Apa itu tadi?
Kami hampir saja tabrakan gara-gara sebuah telepon, menyepelekan sebuah konsentrasi hanya untuk sebuah komunikasi yang bisa dilakukan nanti.
Aku masih shock. Dadaku naik turun, napasku terengah. Mobil mulai melaju lebih normal. Sebenarnya aku masih bingung, apa yang tadi kami lakukan? Nyaris saja.
Hari itu hari purnama, hari saat bulan terlihat penuh, full moon. Kami pergi ke kampung halaman untuk sekedar menghaturkan puja sembah kehadapan Tuhan kami. Mungkin karena itu kami masih dilindungi, mungkin karena itu masih ada kami. Dan mungkin masih ada waktu untuk kami untuk memperbaiki diri. Dan saat itu juga aku mengerti. Kita tidak butuh kemenangan. Tak butuh suatu pencapaian yang tinggi. Hanya butuh menerima. Menerima setiap moment yang harus kita alami. Dan itulah sebuah kemenangan. Saat kita mampu menerima setiap detail kehidupan yang kita alami. Aku ingin memenangkan ini. Ini saja cukup.

Aku dan seorang Ratih Iswari

Lucu juga rasanya punya sahabat seperjuangan, padahal nggak nyangka akan sama-sama berjuang dalam bidang yang sama. Cerita ini ditujukan untuk salah satu sahabatku yang bernama Ratih Iswari.
Ratih adalah seorang wanita karir yang lahir tanggal 2 September 1988 (belum menikah saat ini, tapi udah ada calonnya ya). kami berteman dari SMP, cuma beda kelas. Jadi cuma kenal-kenal muka sama nama, ya jarang-jarang deh ngobrol, yang aku tau waktu itu dia cantik, sama pacarnya Martino (hahahaah,,, cerita jadul bgt).

Pas SMA ehh ketemu lagi sama dia, jdi satu kelas lagi, ya jadi tambah kenal deh. Tapi ga sahabatan banget, cuma "temen sekelas" aja, ya lebih sering deh ngobrolnya. Nah, berawal dari lulus SMA dan sama-sama nggak lulus PMDK jurusan Ekonomi Akuntansi, ternyata kita les di tempat yang sama, les kilat khusus buat SPMB (sekarang namanya udah ganti kali ya..).
kalo nggak salah sempet ada pembicaraan gini.
      "Kenapa pilihan kedua harus Ilmu Ekonomi? Kenapa nggak Manajemen aja?"tanyaku
      "Iya, Lan. Soalnya akuntansi sama manajemen passenggradenya (mahap kalo salah tulis) hampir sama. Jadi peluang masuk kecil, kalo IE kan jauh lebih kecil, jd ya kemungkinan masuk" kata Ratih.
Ya gitu deh, akhirnya kita sama-sama gagal masuk akuntansi dan sama-sama kelempar di jurusan ILMU EKONOMI. hahahah,,, lucu ya, sama-sama gagal ni,,, cape deh.
Akhirnya kita mulai daftar-daftar bareng, kuliah bareng dan sama-sama ketemu temen baru, Ika, Gek Tya, Iis dan masih banyak deh.
narsis pas kuliah
Pendek cerita kita akhirnya bisa wisuda sama-sama (susah juga ngejar orang pinter, ngos-ngosan juga biar bisa tamat 2 tahun 10 bulan). Tapi horeeeee.... bisa.

yudisium...
 PKKMB


Semua temen deket rencana ngelanjutin S2. Aku juga sih, rencana di MEP. tapi...tapi... ehh aku harus nikah. Alamak, bisa gagal nih nyari gelar Magister :'( Tapi berkat dukungan ortu dan calon mertua (pas itu belum nikah) akhirnya aku daftar di MEP dan lagi-lagi ternyata si Ratih ini kuliah di MEP juga. Horee lagi deh, ada temen.
Perkuliahan yang cukup menantang karena bersamaan dengan kehamilan jadi lebih mudah, soalnya Ratih selalu jadi angel di kelas kami. Yang selalu nge-fax jawaban-jawaban tugas, terutama itung-itungan. Juga yang selalu buat aku semangat dalam pengerjaan thesis. Selalu deh tiap dia bilang "Lan, Jadwalku udah keluar", aku langsung pusing tujuh keliling karena keasyikan ga nyentuh si tesis. Alhasil tesisku selalu pake sistem SKS (Sistem Kebut Semalam), tapi untungnya bisa ngejar juga pake jurus lari marathon thooonnn.. Ya begitulah, si Ratih Iswari ini selalu jadi cerminan untuk maju. Sosok yang hmmm gimana ya, udah cntik, pinter, lemah lembut, feminim. Aduhhh pokoknya tiap pasang foto bbm sama dia selalu ada cowok-cowok yang nayain. Tentunya aku dengan tegas jawab "udah ada Herdernya". ahahahahah.


my wedding reception

MEP Angkatan XVII


pasang foto BBM ini selalu ditanyain sm temen2 cowok, hehe

Tulisan ini special buat kamu ya, Tih. Hope You like it. Thanks for always be my inspiration...







Selasa, 01 November 2011

I Hate unhappy ending story!!!

Ini cerita tentang seorang teman, yang sedang menyukai temanku yang lain. Si lelaki yang dulunya playboy sekarang justru begitu ingin dengan si gadis biasa yang apa adanya. Cantik ya, bukan sekedar biasa, ya tipikal cewek baik-baiklah. Tuh kan, finnally seorang lelaki pasti menjatuhkan pilihannya pada cewek biasa apa adanya untuk menjadi yang terakhir.
Lucu rasanya menjadi seorang mak comblang,,, hihihi, yang satu bilang ini yang satu bilang itu. Mereka terkadang bertengkar, lalu salah satunya menghubungiku, dengan diikuti bbm dari satunya lagi. hahahahah,,, tawaku selalu ingin meledak. Jelas-jelas mereka saling sayang, jelas-jelas saling mengkhawatirkan, namun mengapa masih ada pertanyaan akankah?
 Aku masih belum dapat memahami cinta, terkadang ia datang pada saat yang tak tepat. Aku membayangkan bila aku salah satu dari mereka, memiliki rasa yang sama namun masih belum yakin karena jarak yang akan memisahkan. Bagaimana kelanjutan suatu hubungan bila baru bertemu, merasakan cinta namun harus berbisah lagi. Sedih....    I HATE UNHAPPY ENDING STORY...
Inilah yang aku benci dari suatu cerita, perpisahan. Aku benci... Yang menjadi masalah, mereka bahkan belum tau sekuat apa akar-akar cinta yang telah mereka tanam.
Double date ceritanya......
Kalau begini aku merasa beruntung, beruntung sekali bisa hidup dengan orang yang aku cintai, mungkin bukan cinta pertama, namun memang dari semuanya hanya ia yang dapat membuatku menghapus tangis dengan senyuman, menyembunyikan segala luka yang ia buat. Aku terlihat begitu tegar di luar sana, berdiri tegak seperti orang yang paling bahagia. Namun aku sadar tak ada kesempurnaan yang dicapai oleh seorang anak manusia.
Yang jelas, I will be missing that moment so much.. Aku sendiri agak heran, mengapa harus ikutan sedih ya? hehehe,,, aku rasanya seperti menemukan teman baru, keluarga baru, yang di dalamnya ada aku dan orang yang aku sayang... semoga di tahun depan cerita ini masih ada. Semoga mereka tak saling melupakan. Semoga masih ada cerita tentang mereka, ya tentunya dengan tema "Happy ending love story".