Minggu, 27 November 2011

Suatu Malam di Malioboro

Akhir Desember 2005

Aku mempererat pegangan tanganku. Nyaman rasanya menyusuri sepanjang jalan Malioboro malam ini. Menikmati keindahan malam Kota Jogja dengan berbagai jenis souvenir batik yang dibuat sedemikian rupa indahnya. 'Malam ini hangat' pikirku. Mungkin udara Kota Jogja memang sedang hangat karena begitu banyak orang yang datang kesini. Atau pria ini yang membuatku merasa hangat. Ah... lagi-lagi. Ini hanyalah sementara saja bukan? Toh aku masih punya pacar di Bali yang menungguku. Yang aku sayangi. Paling tidak yang seharusnya aku sayangi.
Masih kesal sebenarnya siang tadi si "pria ini" mengumbar-umbar nama pacarku di dalam bus. Arrggghhh... pokoknya aku kesal. Aku marah. Juga saat ia berpose-pose dengan wanita itu saat kami di tempat pembuatan perak. Lucu juga kenapa harus marah karena toh ia bukan siapa-siapa. Dan lebih lucu lagi kami sedang berdua. Dan berpegangan tangan. Aku sendiri lupa bagaimana tangannya bisa meraih tanganku, atau mungkin saja aku yang tanpa sadar meraih tangannya. Yang jelas aku sekarang tidak sedang berpikir. Sama sekali tidak memikirkan apa-apa. Ya, kecuali kejadian siang tadi.
Kami sedang memilih-milih oleh-oleh untuk keluarga kami asing-masing ketika aku merasakan seseorang memperhatikan kami. Aku melepas peganganku, berpura-pura memilih koleksi daster-daster batik yang ada di sampingku. Sial, ketahuan juga akhirnya. Saudariku memergokiku sedang jalan berdua dengan 'si pria'. Aku memang pernah pacaran dengan pria ini dan putus hanya dalam sebulan. Aku juga pernah PDKT beberapa kali namun gagal. Dan yang parah justru aku dekat lagi disaat aku punya pacar. Aku tau itu yang membuat saudariku sedikit mendelik dan kaget. 
Kami berlalu. Aku sendiri tak yakin kapan aku mulai menyukai pria ini lagi. Mungkin karena kami duduk bersama dalam perjalan study tour ini. Atau karena boneka babi pink besar yang ia berikan di hotel malam itu? Atau juga karena aku tertidur di pundaknya hampir sepanjang perjalanan?Entahlah. Aku akan menyelesaikan urusanku dengan pacarku sesampainya di Bali. Aku mencintai pria ini. Itu saja, tak lebih.


Tidak ada komentar: