Senin, 26 Desember 2011

No reason

The reason why I love you is because I just find my self cannot find the reason why...
New moment, new life, new people.
Last night we droped your parents to the airport because they will spend a new year holiday in Makasar.
We enjoyed the view in Kuta on the way back home.
the lights,  the guest, the night, and of course the traffic jam.
I like when you say that "Kuta is beautiful, like Malioboro"
hahaha... You remember that, right?
The moment that I  wrote before, the moment when the love just come fast before we realize that.
I never expect too much.
I love the way we spend the moment.
Although you always busy with your game when I make our son sleep.
Although you angry so fast and smile after that, kidding me and always make me smile.
You know, I love you yesterday, today and I hope always love you tomorrow, next tomorrow and next next next.
I hope you too.
so, because of too many reason and i cant tell what, i just say that I have no reason to love you...

Rabu, 21 Desember 2011

lihat aku, sebentar saja...

Terik matahari masih menusuk-nusuk kulitku. Aku membenahi posisi berdiriku. Sudah hampir se-jam kami berbaris di lapangan rumput ini. Ini hari senin, para siswa memang mengikuti upacara bendera di hari senin. Sedikit berbeda dari biasanya, hari ini aku memaksa berbaris pada barisan belakang. Tubuhku yang sama sekali tidak tinggi mengharuskanku berbaris di depan, namun kali ini aku ingin di sini saja. Berdiri pada deretan belakang sambil menikmati rasa yang sedang terjadi.
Kau berdiri di sana. Beberapa baris di depanku. Terkadang kau saling bercanda dengan temanmu, walau upacara sedang berlangsung. Aku tidak tau mulai kapan aku menyukaimu.
Aku teringat mimpi malam itu. Kita jalan berdua, kau tersenyum padaku. Senyum khas-mu....
Lalu kau bilang "Tak usah perdulikan semua"
Aku menyisakan setitik air mata saat terbangun keesokan harinya.
Bukan, bukan aku berharap kau menyukaiku. Aku hanya ingin kau melihatku.
Sini, sebelah sini...
Lihat aku, sebentar saja.. Aku hanya akan tersenyum, aku takkan mengganggumu..
Aku juga takkan berharap lebih..



Selasa, 06 Desember 2011

ATTENTION!!!! Curhat di Blog itu HALAL.

Tau nggak kenapa saya memilih memilih menuliskan cerita-cerita dan moment-moment berharga di blog ini?
Saya benar-benar menghargai setiap moment yang pernah terjadi dalam hidup saya. Jadi kenapa kita harus membuangnya begitu saja? Melupakan itu sama dengan membuang satu buku kenangan yang berharga. Kita tak pernah tau apa yang akan terjadi nanti dan ketika kita "lupa" kita tak kan bisa mengingat hal yang kita cari...
Nah, kalo ada blog kan enak. Jadi tulis saja moment-moment yang kita suka, yang begitu berharga... Jadi ketika membacanya lagi, kita akan menemukan senyum-senyum kecil yang menghiasi bibir kita.

Curhat di blog itu halal total. daripada galau-galauan di facebook, twitter dan bbm, lebih baik kita berkisah di blog saja. kalau tak ingin baca ya jangan, kalo ingin baca ya monggo... Jadi blog tak selalu menuhin wall orang-orang yang tidak menyukainya. Cuma yang ingin buka aja ya buka... No Recent Update deh...

Blog ini isinya tak sekedar cerita-cerita karangan belaka. Ada yang beneran juga, tapi saya nggak mau nyebutin yang mana. Soalnya ada beberapa yang fiktif saya kemas seperti sungguhan..
Well,, makasi buat yang pada baca blog ini,,, Leave comment dong sesekali.. Jangan cuma di baca aja...

kalo mau saya kasih hadiah satu cerita buat yang komen deh... walaupun amatir tirr harus tetep PEDE.
Selamat membaca lagi..

Cinta datang cinta pergi, marah datang pasti pergi juga akhirnya. Kehidupan kita seperti roda, kadang di atas kadang di bawah. Hal ini telah banyak dikemukakan di berbagai media. Tapi aku baru membaca di salah satu novel yang mengatakan bahwa "kehidupan itu seperti coklat" kita tak pernah tau apa yang kita cari dalam kenikmatannya.
_remember when_


Awal semester pada akhir tahun studi...

Kabarnya ia baru jadian dengan anak kelas satu baru. Oh ya?Baguslah... berarti ia tak kan mengejar-ngejarku lagi dan bisa menjadi "pure friend". Bagus kan? Iya memang bagus. Sempurna..
       "kakak mantannya ya?" tanyanya ketika kami bertemu
       "Hahaha...iya, udah lama banget.." jawabku ceria. CERIA ya...
Cantik. Cewek baik-baik. Putih. Okelah... So much better than me. Tak ada alasan untuk cemburu atau iri. (Atau tak ada alasan untuk tidak cemburu atau iri?)
Aku tak pernah terlalu tau siapa pacar-pacar mantanku yang satu ini. Dulu saat kami masih kelas 2 ia sempat dekat dengan salah satu teman sekelasnya, tapi kabarnya hanya dekat. jadi aku tenang saja dan masih merasa menang karena dulu aku punya pacar yang baik-baik. Tapi lain ceritanya kalau pacarnya sekarang seperti ini. Kulit putih, rambut rebonding dengan tahi lalat yang mirip sekali dengannya. kalau dibandingkan denganku aku cuma cewek pendek, montok, dengan potongan rambut bob yang ujungnya keluar-keluar. Ya saat itu rambutku potong bob dan  aku tipikal orang yang cenderung suka mengubah-ubah gaya rambut.

Cukup kaget beberapa bulan kemudian aku mendengarnya berkelahi di kantin.
      "siapa siapa ??? " aku bertanya pada teman sekelasku yang baru saja datang dari sana.
      "itu anak kelas sebelah, siapa sih namanya... sama anak kelas satu "
Yap. Tak lain tak disangka, ia berantem karena cewek itu. Yaampun, beruntungnya wanita itu sampai diperebutkan begitu. Aku melengos di kursiku. Ah.. aku kapan ya direbut-rebut begitu... 
Apakah suatu kebanggaan ketika seorang lelaki rela jotos-jotosan hanya karena seorang wanita? lalu apakan si wanita juga akan bangga?
Aku baru tahu kalau ia sudah putus dengan cewek itu dan sudah pacaran lagi dengan si kelas satu. Yaampun, memang begitu kan kalau kita SMA? Aku bahkan belum pernah pacaran lebih dari dua bulan. Rata-rata belakangan ini aku pacaran hanya sebulan putus. Yang pertama karena ternyata aku cuma selingkuhan, yang kedua bosen bla bla bla... 
Aku tau ia sangat menyukai wanita ini. Diantara semua mantannya cuma wanita ini paling tak mau dibicarakan. Kenapa juga harus sewot. Toh aku juga bukan siapa-siapa..
Kadang aku berharap semoga masih ada tempat untukku.. Namun rasanya sangat baik sekali bila kami hanya berteman seperti sekarang. Dulu kami memang pacaran dan sering PDKT-an. Tapi sering "musuhan" kalau endingnya kurang bagus... Tapi kalau begini saja aku lebih senang. Mungkin memang takdir kami tidak bersama sebagai pasangan. Atau ada takdir lain yang tak pernah kita tau?

Kemudian ia mulai mengirimi sms-sms karakter lucu dan kubalas dengan karakter yang lebih lucu lagi (belum ada BBM waktu itu). kami saling berbalas sampai aku yang kalah karena kehabisan sms karakter. Mungkin itu awal kedekatan kami lagi...


Kamis, 01 Desember 2011

Abisaka kami...

 Ketika ia lahir, ia menangis..
Akupun ikut menangis karena bahagia
Ia begitu sempurna
Makhluk mungil tanpa dosa
Menggeliat mesra dalam pelukku
Mata yang sipit
Seperti ayahnya
Dengan bibir tipis sepertiku
Kami memberinya nama Abisaka Putra

"Abi..." panggilku
"mamakkkk.." sahutnya lantang.
"Coba bilang papa" kataku
"Bapaaakkkk" katanya
Okelah...
Panggil mamak sama bapak saja :)



Rabu, 30 November 2011

HOT HOT HOT BALI ...

Pagi ini saya berangkat ke kantor kurang lebih pukul 07.50 wita. Artinya cuma punya waktu 10 menit agar sampai kantor tepat pukul 08.00 wita. Kantor yang jaraknya tidak terlalu jauh membuat saya tidak terlalu khawatir dengan waktu. Namun saya tidak mengestimasi kemacetan yang terjadi nantinya. Benar saja, Jalan Gatot Subroto Barat pagi in sangat padat merayap. Bagaimana tidak, ratusan mobil saling antre dengan iringan motor yang menyelip diantaranya mencoba untuk menyalip. Waduh,,,untung saja saya naik motor, bisa ikutan nyelip-nyelip juga. Bukan itu saja, yang lebih tidak meng-enakkan adalah udara pagi ini. PANASSSSS.......
Saya sangat yakin ini baru pukul delapan pagi. Tapi panasnya ini serasa seperti tepat pukul 12.00 siang.
Bali oh Bali....
Semakin hari semakin padat. Semakin hari semakin panas...
Sebenarnya ini akibat pemanasan global dan efek rumah kaca. Padahal beberapa tahun lalu (waktu saya SMP) pernah membaca karya tulis tentang efek rumah kaca yang diakibatkan oleh freon AC. Waktu itu benar-benar tidak terbayang banwa efek itu benar-benar akan saya rasakan. Karya tulis itu, entah apa judulnya, mengatakan bahwa freon dari AC dan Kulkas itu akan merusak salah satu lapisan dari atmosfir sehingga sinar matahari dapat langsung masuk ke Bumi dan menimbulkan efek rumah kaca. Lebih lengkap cari di Google aja ya.
Balik lagi deh ke panasnya Sang Bali..
Kalau boleh saya bilang " Bali is a small Jakarta"
Dimana-mana macet dan udara semakin panas. Pernah saya melewati Jalan Imam Bonjol menuju Sunset Road tanpa satu jengkalpun jalannya lancar. Macet total yang menghabiskan waktu hampir 2 jam.  DUA JAM!!!!!!!!!!!!!!!! Hanya lewat Imam Bonjol!!!!!!!!!!
Bagaimana ya Bali 10 tahun lagi?? 
Bali is Hot, baby...
Hot Place with Hot People.
Hahaha...
Jangan salahkan deh kalau orang Bali lama-lama pake bikini kayak bule-bule. Panasnya kayak begini, pake bikini aja biar adem kali ya....

Minggu, 27 November 2011

Suatu Malam di Malioboro

Akhir Desember 2005

Aku mempererat pegangan tanganku. Nyaman rasanya menyusuri sepanjang jalan Malioboro malam ini. Menikmati keindahan malam Kota Jogja dengan berbagai jenis souvenir batik yang dibuat sedemikian rupa indahnya. 'Malam ini hangat' pikirku. Mungkin udara Kota Jogja memang sedang hangat karena begitu banyak orang yang datang kesini. Atau pria ini yang membuatku merasa hangat. Ah... lagi-lagi. Ini hanyalah sementara saja bukan? Toh aku masih punya pacar di Bali yang menungguku. Yang aku sayangi. Paling tidak yang seharusnya aku sayangi.
Masih kesal sebenarnya siang tadi si "pria ini" mengumbar-umbar nama pacarku di dalam bus. Arrggghhh... pokoknya aku kesal. Aku marah. Juga saat ia berpose-pose dengan wanita itu saat kami di tempat pembuatan perak. Lucu juga kenapa harus marah karena toh ia bukan siapa-siapa. Dan lebih lucu lagi kami sedang berdua. Dan berpegangan tangan. Aku sendiri lupa bagaimana tangannya bisa meraih tanganku, atau mungkin saja aku yang tanpa sadar meraih tangannya. Yang jelas aku sekarang tidak sedang berpikir. Sama sekali tidak memikirkan apa-apa. Ya, kecuali kejadian siang tadi.
Kami sedang memilih-milih oleh-oleh untuk keluarga kami asing-masing ketika aku merasakan seseorang memperhatikan kami. Aku melepas peganganku, berpura-pura memilih koleksi daster-daster batik yang ada di sampingku. Sial, ketahuan juga akhirnya. Saudariku memergokiku sedang jalan berdua dengan 'si pria'. Aku memang pernah pacaran dengan pria ini dan putus hanya dalam sebulan. Aku juga pernah PDKT beberapa kali namun gagal. Dan yang parah justru aku dekat lagi disaat aku punya pacar. Aku tau itu yang membuat saudariku sedikit mendelik dan kaget. 
Kami berlalu. Aku sendiri tak yakin kapan aku mulai menyukai pria ini lagi. Mungkin karena kami duduk bersama dalam perjalan study tour ini. Atau karena boneka babi pink besar yang ia berikan di hotel malam itu? Atau juga karena aku tertidur di pundaknya hampir sepanjang perjalanan?Entahlah. Aku akan menyelesaikan urusanku dengan pacarku sesampainya di Bali. Aku mencintai pria ini. Itu saja, tak lebih.


Rabu, 16 November 2011

Because Of You

 
 
I will not make the same mistakes that you did
I will not let myself cause my heart so much misery
I will not break the way you did
You fell so hard
I've learned the hard way, to never let it get that far

Because of you
I never stray too far from the sidewalk
Because of you
I learned to play on the safe side
So I don't get hurt
Because of you
I find it hard to trust
Not only me, but everyone around me
Because of you
I am afraid

I lose my way
And it's not too long before you point it out
I cannot cry
Because I know that's weakness in your eyes
I'm forced to fake a smile, a laugh
Every day of my life
My heart can't possibly break
When it wasn't even whole to start with

Because of you
I never stray too far from the sidewalk
Because of you
I learned to play on the safe side
So I don't get hurt
Because of you
I find it hard to trust
Not only me, but everyone around me
Because of you
I am afraid

I watched you die
I heard you cry
Every night in your sleep
I was so young
You should have known better than to lean on me
You never thought of anyone else
You just saw your pain
And now I cry
In the middle of the night
For the same damn thing

Because of you
I never stray too far from the sidewalk
Because of you
I learned to play on the safe side
So I don't get hurt
Because of you
I tried my hardest just to forget everything
Because of you
I don't know how to let anyone else in
Because of you
I'm ashamed of my life because it's empty
Because of you
I am afraid

Because of you
Because of you

Selasa, 08 November 2011

Bukan Model Beneran

        Cewek mana sih yang nggak narsis? Bukan cewek ya kalo nggak narsis, sealim-alimnya cewek pasti deh pernah senyum-senyun sendiri di depan kaca, atau ngerapihin rambut pas ada gebetan? Sesuatu banget.
       Jadi ceritanya sabtu lalu kami (aku dan kembaranku) balapan bbm-in si Komet buat foto session. Kebetulan juga dia lagi belajar-belajar fotografi dan dengan sangat senang hati, kami yang suka narsis ini mau banget kalo difoto alias jadi modelnya. Mulai jam 03.00 pm kami mulai siap-siap deh pilih-pilih baju yang rada serasi buat berdua, soalnya jm 04.00 pm biar udah go to location.
on the way location, nice shoot brother :)
         Sampai lokasi kita dipalakin duit 200ribu sama petugas, padahal ga ada tuh tulisan kalo mau foto-foto harus kena charge. Walau rada sebel juga sama si petugas akhirnya melayang juga 50 ribu akibat negoisasi, daripada bertengkar sama petugas. yapp.. lalu mulailah kita foto-foto.. Ups ga lupa moles bedak sama lipstick dikit biar ga berminyak, hehehe...
lupa bawa kaca, BB pun jadi
 Akhirnya foto session dimulai..... Action!!!!!!!!!!!!!

nice pose nih...

It's my super favorite shoot :)
nice smile, sist.


 Diakhiri dengan pengambilan gambar ini....ohh sesuatu banget nih...

nekat tiduran buat ambil this beautiful picture

       Finally, setelah ditelponin orang rumah kita balik pulang deh,,, Tinggal tunggu hasil editan mas fotografer yang udah dipesenin "jangan di tag ke FB". Maluuuuu.... Kita kan bukan model.Eh ternyata, di tag juga, gpp sih, semuanya bagus-bagus, cuma judul albumnya itu lohh 'WITH MODEL'. Kita kan model-modelan aja, Bukan Model Beneran.....


NB: Big Thanks to Yuditia Mendra, Sang Fotografer. 
    Juga buat my lovely twins sister who always make me feel 
    like single. hahahahaha....
       

Senin, 07 November 2011

Sebuah kemenangan

Hujan lagi... Kelabu. Aku pernah berbicara tentang hujan dan suasana sendu yang dihadirkannya. Aku juga pernah bertanya mengapa hujan dapat sedahsyat ini mempengaruhiku. Dan aku masih saja belum menemukan jawabannya.
Apa mungkin di kehidupan lalu aku memiliki kenangan pahit tentang hujan? Aku rindu... Hujan ini membuat aku rindu. Entah rindu pada apa, atau rindu pada siapa. 
Langit terlihat gelap berselimutkan awan hitam. Rintik kemudian berubah menjadi semakin deras. Kami terlalu asyik dengan pembicaraan dan perselisilan kecil saat itu. Saling berebut telepon genggam sampai truk hijau besar itu berada sangat dekat di depan kami. Ia dengan cepat memutar setir menghindari wajah truk yang nyaris saja mencium bibir mobil sedan kami.
Kami mungkin sangat beruntung saat itu bukan jurang di samping kami. Sangat beruntung masih tersisa ruang kecil untuk kami menghindar. Kami terdiam. Saling memandang. Apa itu tadi?
Kami hampir saja tabrakan gara-gara sebuah telepon, menyepelekan sebuah konsentrasi hanya untuk sebuah komunikasi yang bisa dilakukan nanti.
Aku masih shock. Dadaku naik turun, napasku terengah. Mobil mulai melaju lebih normal. Sebenarnya aku masih bingung, apa yang tadi kami lakukan? Nyaris saja.
Hari itu hari purnama, hari saat bulan terlihat penuh, full moon. Kami pergi ke kampung halaman untuk sekedar menghaturkan puja sembah kehadapan Tuhan kami. Mungkin karena itu kami masih dilindungi, mungkin karena itu masih ada kami. Dan mungkin masih ada waktu untuk kami untuk memperbaiki diri. Dan saat itu juga aku mengerti. Kita tidak butuh kemenangan. Tak butuh suatu pencapaian yang tinggi. Hanya butuh menerima. Menerima setiap moment yang harus kita alami. Dan itulah sebuah kemenangan. Saat kita mampu menerima setiap detail kehidupan yang kita alami. Aku ingin memenangkan ini. Ini saja cukup.

Aku dan seorang Ratih Iswari

Lucu juga rasanya punya sahabat seperjuangan, padahal nggak nyangka akan sama-sama berjuang dalam bidang yang sama. Cerita ini ditujukan untuk salah satu sahabatku yang bernama Ratih Iswari.
Ratih adalah seorang wanita karir yang lahir tanggal 2 September 1988 (belum menikah saat ini, tapi udah ada calonnya ya). kami berteman dari SMP, cuma beda kelas. Jadi cuma kenal-kenal muka sama nama, ya jarang-jarang deh ngobrol, yang aku tau waktu itu dia cantik, sama pacarnya Martino (hahahaah,,, cerita jadul bgt).

Pas SMA ehh ketemu lagi sama dia, jdi satu kelas lagi, ya jadi tambah kenal deh. Tapi ga sahabatan banget, cuma "temen sekelas" aja, ya lebih sering deh ngobrolnya. Nah, berawal dari lulus SMA dan sama-sama nggak lulus PMDK jurusan Ekonomi Akuntansi, ternyata kita les di tempat yang sama, les kilat khusus buat SPMB (sekarang namanya udah ganti kali ya..).
kalo nggak salah sempet ada pembicaraan gini.
      "Kenapa pilihan kedua harus Ilmu Ekonomi? Kenapa nggak Manajemen aja?"tanyaku
      "Iya, Lan. Soalnya akuntansi sama manajemen passenggradenya (mahap kalo salah tulis) hampir sama. Jadi peluang masuk kecil, kalo IE kan jauh lebih kecil, jd ya kemungkinan masuk" kata Ratih.
Ya gitu deh, akhirnya kita sama-sama gagal masuk akuntansi dan sama-sama kelempar di jurusan ILMU EKONOMI. hahahah,,, lucu ya, sama-sama gagal ni,,, cape deh.
Akhirnya kita mulai daftar-daftar bareng, kuliah bareng dan sama-sama ketemu temen baru, Ika, Gek Tya, Iis dan masih banyak deh.
narsis pas kuliah
Pendek cerita kita akhirnya bisa wisuda sama-sama (susah juga ngejar orang pinter, ngos-ngosan juga biar bisa tamat 2 tahun 10 bulan). Tapi horeeeee.... bisa.

yudisium...
 PKKMB


Semua temen deket rencana ngelanjutin S2. Aku juga sih, rencana di MEP. tapi...tapi... ehh aku harus nikah. Alamak, bisa gagal nih nyari gelar Magister :'( Tapi berkat dukungan ortu dan calon mertua (pas itu belum nikah) akhirnya aku daftar di MEP dan lagi-lagi ternyata si Ratih ini kuliah di MEP juga. Horee lagi deh, ada temen.
Perkuliahan yang cukup menantang karena bersamaan dengan kehamilan jadi lebih mudah, soalnya Ratih selalu jadi angel di kelas kami. Yang selalu nge-fax jawaban-jawaban tugas, terutama itung-itungan. Juga yang selalu buat aku semangat dalam pengerjaan thesis. Selalu deh tiap dia bilang "Lan, Jadwalku udah keluar", aku langsung pusing tujuh keliling karena keasyikan ga nyentuh si tesis. Alhasil tesisku selalu pake sistem SKS (Sistem Kebut Semalam), tapi untungnya bisa ngejar juga pake jurus lari marathon thooonnn.. Ya begitulah, si Ratih Iswari ini selalu jadi cerminan untuk maju. Sosok yang hmmm gimana ya, udah cntik, pinter, lemah lembut, feminim. Aduhhh pokoknya tiap pasang foto bbm sama dia selalu ada cowok-cowok yang nayain. Tentunya aku dengan tegas jawab "udah ada Herdernya". ahahahahah.


my wedding reception

MEP Angkatan XVII


pasang foto BBM ini selalu ditanyain sm temen2 cowok, hehe

Tulisan ini special buat kamu ya, Tih. Hope You like it. Thanks for always be my inspiration...







Selasa, 01 November 2011

I Hate unhappy ending story!!!

Ini cerita tentang seorang teman, yang sedang menyukai temanku yang lain. Si lelaki yang dulunya playboy sekarang justru begitu ingin dengan si gadis biasa yang apa adanya. Cantik ya, bukan sekedar biasa, ya tipikal cewek baik-baiklah. Tuh kan, finnally seorang lelaki pasti menjatuhkan pilihannya pada cewek biasa apa adanya untuk menjadi yang terakhir.
Lucu rasanya menjadi seorang mak comblang,,, hihihi, yang satu bilang ini yang satu bilang itu. Mereka terkadang bertengkar, lalu salah satunya menghubungiku, dengan diikuti bbm dari satunya lagi. hahahahah,,, tawaku selalu ingin meledak. Jelas-jelas mereka saling sayang, jelas-jelas saling mengkhawatirkan, namun mengapa masih ada pertanyaan akankah?
 Aku masih belum dapat memahami cinta, terkadang ia datang pada saat yang tak tepat. Aku membayangkan bila aku salah satu dari mereka, memiliki rasa yang sama namun masih belum yakin karena jarak yang akan memisahkan. Bagaimana kelanjutan suatu hubungan bila baru bertemu, merasakan cinta namun harus berbisah lagi. Sedih....    I HATE UNHAPPY ENDING STORY...
Inilah yang aku benci dari suatu cerita, perpisahan. Aku benci... Yang menjadi masalah, mereka bahkan belum tau sekuat apa akar-akar cinta yang telah mereka tanam.
Double date ceritanya......
Kalau begini aku merasa beruntung, beruntung sekali bisa hidup dengan orang yang aku cintai, mungkin bukan cinta pertama, namun memang dari semuanya hanya ia yang dapat membuatku menghapus tangis dengan senyuman, menyembunyikan segala luka yang ia buat. Aku terlihat begitu tegar di luar sana, berdiri tegak seperti orang yang paling bahagia. Namun aku sadar tak ada kesempurnaan yang dicapai oleh seorang anak manusia.
Yang jelas, I will be missing that moment so much.. Aku sendiri agak heran, mengapa harus ikutan sedih ya? hehehe,,, aku rasanya seperti menemukan teman baru, keluarga baru, yang di dalamnya ada aku dan orang yang aku sayang... semoga di tahun depan cerita ini masih ada. Semoga mereka tak saling melupakan. Semoga masih ada cerita tentang mereka, ya tentunya dengan tema "Happy ending love story".

Senin, 31 Oktober 2011

Terbang tanpa sayap


Ternyata tak semua kesalahan dapat ditebus dengan suatu prestasi. Aku pernah berpikir bahwa dengan melakukan hal yang terbaik dan dengan usaha yang paling maksimal akan dapat membayar semua kekukarangan yang pernah aku lakukan. Aku meyetir mobil sedanku perlahan, sambil melirik baocah kecil yang asik dengan mainannya di kursi penumpang, Syukurlah ia tenang malam ini. Aku masih mengingat kata-kata malam tadi, tidak begitu ingat sebetulnya, hanya maknanya memang aku rasakan benar. Semacam kalimat yang menyiratkan ketidakpuasan, ketidakcukupan dari hal yang kucapai. Ingin sekali rasanya aku berteriak mengatakan bahwa aku lelah. Entah lelah karena apa.
Aku mungkin lelah karena pekerjaan rumah, mungkin juga lelah karena tugas dan deadline yang harus kukerjakan dengan cepat. Entah apa... aku masih mencari. Apa mungkin aku lelah bersembunyi. Aku lelah bersembunyi di balik sebuah senyuman. Aku ingin sekali berkata bahwa aku hanyalah wanita berusia 23 tahun. Benar-benar butuh waktu untukku menjadi dewasa. Aku memang bukan wanita sempurna, namun mencoba untuk jadi sempurna adalah hal yang terlalu sulit untukku. Aku rasanya seperti mencoba untuk terbang tinggi namun sayap pun tak punya. Aku begitu kuat mengepakkan tanganku namun sayap itu takkan pernah muncul. mencoba terbang tanpa sayap hanyalah akan membuatku lelah, lengan yang lemah dan jari-jari yang tek berdaya.
Kata-kata itu sangat jelas menyiratkan bahwa aku memang bukan kebangganmu. Hal apapun yang kulakukan takkan dapat menghapus noda yang telah aku torehkan. Kalimat itu mungkin tak sengaja, tapi aku menyadarinya. Ah, memang takkan bisa jadi kebanggaan. Sekarang tak banyak yang dapat kuperbuat, aku hanya akan mengikuti alur yang akan membawaku. 
Aku mulai menangis sesegukan. Bocah kecil disampingku mulai terdiam, tadinya ia mulai berdiri tanpa sabuk pengaman.
      "Mama..." ia menerang pelan.
      Aku tersenyum pelan, sedihku sedikit berkurang. Memang aku harus mulai sadar bahwa tak banyak yang dapat kulakukan untuk mengubah keadaan. Tujuanku, hidupku, takdirku, semua sudah tergaris tanpa bisa terubah. Biar saja, ini aku. beginilah aku dan hidup yang membawaku.

Rabu, 26 Oktober 2011

Alergiku, jangan kumat SEKARANG!!!!

Pukul 13.15 dini hari.
Aku merasakan sedikit gatal pada beberapa bagian tubuhku, seputaran mata kaki, lengan dan pinggang. Awalnya aku pikir aku digigit nyamuk karena lupa pakai selimut. Lama-lama aku menyadari tak terlalu banyak bintik nyamuk, gatalnya justru pada bagian-bagian yang terkena karet pakaian.
Alergiku!!!!!!!!!!!!!!!!
Aku lupa pakai selimut, memang. Aku alergi dingin pada saat-saat tertentu, pada saat kurang fit misalnya. Eit,, aku tak mau ya esok hari jadi kacau hanya karena tubuh gatal-gatal dan dipenuhi bintik besar yang mengerikan..hahaha,, sedikit lebay deh jadinya.
Untungnya aku sudah terbiasa menghadapi ini. Ayahku bilang itu karena perut kosong, juga suhu yang agak dingin plus kondisi yang kurang fit (kalo menurutku sih pas apes aja). Aku langsung meminum segelas air hangat, tak lupa cemilan stik coklat yang ada di kulkas (satu-satunya pilihan makanan malam ini).
Tak lupa mengenakan sweter ungu yang lengannya sudah robek (yaampun, penting banget ya?). 
Mulai membuka-buka situs-situs kesukaanku (facebook, blogger dan google) sambil merevisi powerpoint untuk ujian besok. The final thesis, fiuhhhh.... FINALLY.
Aku merasakan badanku lebih hangat, sedikit gerah bahkan, dengan frekuensi gatal yang mulai berkurang. Oh Allergy, dont come now please. I have a big day tomorrow and I wanna everything look prefect. I'll do the best I can do, so please help me.

Selasa, 25 Oktober 2011

Tanpa aku

Pagi ini agak mendung. Suasana yang sedikit berbeda dari biasanya. Aku melirik arlojiku, pukul 10.05. Bukan waktu yang tepat untuk makan makan siang, tapi aku bahkan sarapan saja belum.  Aku merapikan mejaku sedikit, dan berlalu menuju cafetaria. Aku memesan secangkir kopi untuk dibawa ke ruanganku. Sebenarnya aku kurang suka berada di sini, mengingatkan akan seseorang yang benar-benar tak aku ingin. Jam-jam begini ia biasanya kemari hanya untuk memesan kopi ataupun hanya cemilan, tak terlalu sibuk biasanya. Namun sudah beberapa hari ini ia tak muncul, entah kemana ia. Memang sedikit misterius, atau mungkin hanya perasaanku saja. Aku memang jarang keluar juga belakangan ini,mencoba menghindar juga tepatnya, walau aku benar-benar belum dapat mengenyahkan pikiranku tentangnya. Belum bukan berarti tidak bisa kan. Kami tidak cocok, mungkin memang itu alasannya. Ah, sudahlah aku benar-benar ingin melupakannya.
"Seperti biasa, satu" kataku pada pelayan."Antar ke ruangan saja" tambahku. Aku berlalu kembali menuju ruanganku. Mencoba mengingat-ingat apa yang ada di benakku sebelum aku memikirkannya. Aku benar-benar berusaha mengalihkan pikiran itu. Apakah aku harus memikirkan tentang cuaca pagi ini? atau deadline pekerjaan untuk sore ini? belakangan ini memang suasana hatiku agak mendung, ya semendung pagi ini. Terkadang aku tak sadar kalau aku sedang melamun, pikiranku kosong sekosong perasaanku. Aku menepis rintik hujan yang mulai turun membasahi lengan kemejaku sambil mempercepat langkahku. Kulihat sebuah mobil yang kukenal melesat pelan menuju pintu keluar.
'Di sini ternyata' benakku. ah, sudahlah. Memang harus dilupakan kan? Melihatnya justru akan merobohkan dinding pertahanan yang telah kubangun. Aku masih ingat bagaimana caranya tersenyum padaku saat ia butuh bantuan untuk memperbaiki laptopnya. Juga caranya tertawa bersama kawannya ketika aku menceritakan hal yang dianggapnya lucu. Tak lupa dengan pertanyaan-pertanyaan antusiasnya. Dan hal yang paling menarik adalah ketika ia merapikan rambut ke belakan telinganya.  Ingatan yang masih sangat jelas. Aku mengingatnya seperti terjadi baru kemarin.  Tapi ini rasanya begitu salah. Memang harus kuakhiri mimpi ini. Kata-kata sore itu begitu menghantamku. "Sudahi saja" begitu katanya. Aku bahkan tak dapat berucap apapun, hal yang sulit namun memang harus terjadi. 
Aku menyaksikan mobil sedan silver itu menghilang dibalik pintu keluar. Mengakhiri pertanyaan-pertanyaanku pagi itu yang telah terjawab dengan keberadaannya. Hari ini mungkin akan lebih baik dari hari lalu,   lebih tenang mengetahui ia dapat menjalani hidupnya tanpa diriku.

Minggu, 23 Oktober 2011

Draft Blog

Aku membuka tiap draft yang belum terpublish
Tidak ada
Apa yang kucari tidak ada
Sengatku aku masih menyimpannya di draft. 
Sedikit cerita yang ingin aku bagi
Tiap draft kubuka, namun yang kutemukan hanya halaman kosong

Ahh, pasti sudah terhapus
Bahkan menghapusnya saja aku tidak sadar
Sebegitu dangkalnya ya
Lucu, namun memang ada sedikit cerita
Ya, bagaimana lagi,
Sudah terhapus
Ya terhapus,
bagaimana aku menceritakannya kalau sudah terhapus?
Baiklah, ini memang tulisan paling tidak penting untuk dibaca
Kecuali nanti aku temukan lagi cerita itu,

Namun tak menutup kemungkinan aku menceritakan cerita lain
Cerita yang lebih menarik mungkin, 
Mungkin dengan orang-orang yang lebih menarik juga :)



Kamis, 20 Oktober 2011

Suatu pencapaian

Aku menunggu, menunggu hari itu datang
Aku berlari kencang sekuat tenaga namun tetap harus menunggu jalan itu terbuka.
terkadang kita tak hanya butuh kekuatan besar untuk mencapai sesuatu
Namun juga kita harus pastikan bahwa jalan itu sudah terbuka atau paling tidak ada yang membukakannya untukmu

Aku memang terkesan egois dan rakus bila menginginkan semua hal bisa tercapai dengan sempurna, tanpa melihat kemampuan yang kumiliki begitu minim
Aku ingin bisa pintar, aku ingin menunjukkan pada mereka bahwa aku mampu
Namum aku sendiri bahkan tak pernah yakin apakah aku mampu

aku terus berlari tanpa tau yang aku kejar
aku tak tau apakah nanti akan ada penghargaan dari suatu pencapaian
aku tak yakin apa kau akan mengancungkan jempolmu
atau kau akan tersenyum puas dengan apa yang kucapai
atau justru itu hanyalah hal biasa yang bisa dilakukan siapa saja?

Apalah arti sebuah pencapaian.
Itu hanya satu titik untukku ketika aku naik ke tingkat yang lebih tinggi,
namun rumahku tetap di lantai bawah dengan semua yang aku punya
Aku tetap bukan apa-apa
Bukan siapa-siapa

Selalu terpikir dibenakku, akankah suatu hari aku menjadi ORANG?
Bisakah aku membuat senyuman simpul di bibir kedua orang tuaku?
Bisakah aku membuat mereka bangga telah membesarkanku?

Aku berlari sangat kencang tanpa takut terjatuh,
sampai aku sadar tenagaku sudah tak sebesar dulu



Thanks for supporting me that much Dad, Mom, I Hope some day You smile because of me :)





Jumat, 14 Oktober 2011

Said I Love You But I Lied #2

Ini tentang caraku memahami hidup. 
Aku yang begitu liar dalam pikiran bawah sadar. 
Aku mencoba memahami setiap detail tujuan yang ingin aku capai, aku terus mencari dan mencari namun masih belum menemukan jawaban. 
Beberapa kali aku mencoba mengerti maksud alam membawaku, namun selalu ada pertanyaan 'mengapa'. Aku selalu mencoba mengetahui apa yang seharusnya terjadi namun tetap saja ada pertanyaan 'apa'.
Tiap kau sunggingkan senyuman itu benakku selalu bertanya ada apa, namun ketika ku tersenyum sendiri kau bahkan tak menyadarinya.
Mungkin kita punya cerita sendiri yang hanya akan kita simpan masing-masing.
Kau asik dengan blackberrymu dan aku tak pernah tau itu apa
Aku sibuk dengan facebook dengan jejak yang tak pernah kutinggalkan

Beginikah hidup membawa kita
Berjalan di jalan yang sama dengan cerita lain yang kita miliki tanpa kita pernah saling tau
Sikap yang tak pernah bisa kutebak, kata yang tak pernah aku kira
Menangis dalam diam bukan jawaban dari semua
'pernah dekat' katamu. 'dulu' ... Dengan aku yang tak sebanding
Aku meyakinnkan diriku akulah yang terbaik karena aku yang kau pilih

Said I love you, but I Lied
Because this is more than love I feel inside
Said I Love You but I was wrong
Cause love could never ever feel this strong

Yeah... ketika aku manyadarinya malam itu
Malam ketika kau tak sadar membuatku mengerti mengapa
Mengapa ia datang jauh-jauh untuk kita
apakah hanya sekedar ucapan selamat malam atau pertanyaan sudah makan?
Atau ini hanya egoku yang selalu menjawab sendiri semua pertanyaan yang ada

Ini akan jadi cerita kita
namun kita akan membuat lebih banyak lagi cerita
Cerita-cerita kita saat kita beruban nanti
Cerita-cerita kita saat urat mulai timbul di sela jemari

Rabu, 12 Oktober 2011

Said I Love You, But I Lied

 



Said I Love You but I lied
Cause this is more than love I Feel inside
Said I love You but I was wrong
Cause love could never  ever feel so strong
said I love You But I Lied



Senin, 10 Oktober 2011

Tak tersentuh

Lama tak menyentuhmu, Blog...
Mulai dari tak sempat membelikan di modem pulsa, paket Blackberry full servis yang tetap tak dapat menjangkaumu sampai kegiatan thesisku yang mulai hidup..
saat aku menulis waktu menunjukkan pukul 3.04 dini hari dan aku belum selesai mengerjakan revisiku.
what a day lah hari ini,,,
Menunggu dosen hampir seharian dengan waktu bimbingan nyaris satu setengah jam full, dengan pakaian seragam pula.. Ah, hari yang melelahkan, untungnya hasilnya bikin senyum-senyum sendiri, walaupun harus begadang semalam suntuk agar revisi bisa selesai besok...
Sebenarnya aku sedang menulis "abstrak"... namun susah sekali menemukan ide dan kata-kata untuk merangkainya. berbeda dengan menulismu, rasanya aku menulis bahkan tanpa berpikir menggunakan otakku. Jemariku seolah telah mengetahui tugasnya untuk menekan tombol-tombol ini dan urutan-urutan yang benar. aku seolah tak perlu mengaturnya lagi...
ahh... aku lelah,,,
Kadang terlintas dibenakku, mengapa aku berlari secepat ini, apa yang kukejar?
Sebuah kebanggaan? untuk apa? apa itu akan membuatku bahagia?
Aku berlari begitu cepat tanpa melihat tiap detail tubuhku yang menua,
Aku seolah selalu ingin terlihat mampu tanpa melihat kemampuanku yang standar...

Jika boleh aku meminta, aku mohon, tutupilah Kebodohanku 2 hari akan datang itu,
Lancarkanlah hari itu.

wahai blog tak tersentuh,,, sabarlah hingga 2 minggu kedepan, lalu mari kita mengulas kisah kembali...
(mmm.... mulai ada ide deh...)


Selasa, 04 Oktober 2011

Tentang Waktu dan Hujan

Ada apa dengan hujan? Mengapa ia membuat suasana begitu kelabu? Hujan... Tiap kali ia datang selalu saja memunculkan perasaan aneh yang belum dapat kudeskripsikan. Ia seolah membuat otakku berhenti sesaat sebelum mulai bekerja lebih keras dari sebelumnya. Belum lagi rasa sesak yang datang bersamaan dengan tubuh yang diam. Diam tak bergerak namun pikiran tetap berlari-lari liar menembus waktu. 
'Hujan yang dingin' pikirku. Aku bahkan belum sempat memesan secangkir kopi hangat atau coklat panas untuk menghangatkan tubuh. Aku menengok keluar jendela. Titik-titik air kini mulai membasahi jendela seolah ingin menerobos masuk dan mengusikku. 
Aku mulai membayangkan bila aku adalah seorang remaja yang menginjak masa puber, bermain hujan dengan kekasih di sebuah taman bunga. kemudian kami saling mengejar satu sama lain, bercanda bermesraan tanpa ada yang perduli, karena semua takut hujan. Aku juga membayangkan ketika kami berteduh di sebuah emperan toko yang sudah tutup, saling meneduhi satu sama lain namun terlambat karena kami sudah basah. Lalu pulang berjingkat pelan karena hari sudah malam.
Namun yang terjadi hanyalah aku yang terduduk diam dengan laptop menyala dan jejaring sosial yang terbuka. Banyak orang yang suka hujan. Mereka menulis status-status tentang hujan, hujan meneduhi hati mereka, katanya. namun lebih banyak lagi yang memaki hujan karena ia menghambat aktivitas dan merusak dandanan siang itu.
Aku masih kokoh dengan perasaan benciku pada hujan. Entah apa salahnya, akupun belum mengerti mengapa hujan memberi efek begitu kuat pada diriku. Aku melirik arlojiku. Belum waktunya pulang. 'Huufffftttt' aku mendesah pelan. Suasana semacam ini benar-benar membuatku muak. Aku hanya ingin melarikan mobilku pulang dan bergelut dengan bantal dan selimut tebal. Mungkin ditemani secangkir coklat hangat, dvd 'pride and prejudice' dan sekotak tisu tentunya. Lalu menangis sendiri karena ending story yang begitu menyedihkan, mengharukan dan mengesankan. Aku masih mengingat bagaimana tanganku kesemutan karena menyaksikan Mr. Darcy menggenggam tangan Elizabet Bennet ketika membantunya naik kereta. Juga saat mereka berpisah ditengah hujan, saling memaki dibalik rasa cinta. Lamunanku terlalu jauh. Aku membiarkannya terbang terlalu tinggi.  Dengan sayap palsu transparan yang hanya terlihat ketika senja datang.
Aku tersadar ketika seorang teman menyodorkan sebuah berkas yang harus kukerjakan. Suasana masih mendung diluar sana, namun hanya rintik yang tertinggal. Aku kembali pada aktivitasku, dengan jari-jariku yang menari liar pada deretan tombol-tombol huruf di depanku.  Berharap sangat hari itu akan cepat berlalu.